Wednesday, March 11, 2020

Terkait reksadana

Tiga Perbedaan antara Reksadana Dolar AS dengan Rupiah
Selasa, 27 Agustus 2019
Dengan kata lain, risiko kurs adalah ibarat pedang bermata dua. Ketika kurs USD menguat terhadap Rupiah, maka akan membuat kinerja reksadana berkurang. Sebaliknya Kurs USD melemah terhadap Rupiah, maka reksadana akan mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs.

Ini Cara Berinvestasi Reksa Dana USD Tanpa Harus Punya Tabungan USD April 8, 2019

11 Maret 2020:

Reksadana Commonwealth

Sumber: ..... ?
Kinerja reksadana saham berbasis dolar memiliki kenaikan kinerja di atas reksadana saham berbasis rupiah karena reksadana dolar berpotensi mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs. Namun, saat rupiah melemah, kinerja reksadana saham ini akan menurun karena asetnya yang berbasis rupiah juga menurun.
Yang perlu diperhatikan, risiko kurs ini hanya terjadi pada reksadana saham dan campuran berdenominasi dolar dengan instrumen saham memiliki proporsi dominan dalam portofolio. Pada reksadana pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi berdenominasi USD, tidak ada risiko ini karena seluruh penempatannya pada instrumen berbasis dolar langsung.

Reksadana Dollar, Investasi Terbaik untuk Membiayai Anak Sekolah ke Luar Negeri August 13, 2016
Reksadana Dollar tidak dijamin oleh pemerintah.
Selama, investasinya dilakukan di instrumen yang aman, seperti Deposito Dollar, Obligasi pemerintah, resikonya sudah pasti rendah.


Tuesday, January 21, 2020

DYNAMIC QUEUE MIKROTIK - QOS

https://www.youtube.com/watch?v=BosPkqQUaas

Hai Guys jumpa lagi di Mikrotik Tutorial dan pada tutorial kali ini akan membahas mengenai
Dynamic QoS mungkin banyak yang masih bertanya-tanya apa itu Dynamic QoS? karena sebelumnya kita membuat QoS secara manual pada Mikrotik kita bisa membuat Dynamic QoS yaitu membuat rule QoS secara otomatis kita bisa membuat  di beberapa fitur seperti VPN DHCP maupun Hotspot seperti apa cara membuatnya? jangan lupa untuk Subscribe dan klik tombol lonceng agar anda mendapatkan notifikasi saat kami mengupload video-video terbaru video kali ini akan membahas mengenai Dynamic QoS jadi dari beberapa video QoS sebelumnya banyak pertanyaan yang sudah masuk bagaimana cara membuat QoS untuk user yang memiliki IP address yang sering berubah contohnya ada beberapa user yang terkoneksi melalui DHCP, Hotspot ataupun VPN sebelumnya kita sudah belajar membuat HTB kita bisa membuat hirarki kita bisa mengkonfigurasi limit at, max limit dan juga priority pada client tapi bagaimana caranya kalau user yang kita punya menggunakan IP dynamic? pada Mikrotik sudah ada fitur tersebut kita bisa membuat dynamic QoS dan bisa digunakan pada DHCP, VPN maupun hotspot jadi kalau kita melakukan dynamic QoS begitu ada user terkoneksi
melalui DHCP, VPN maupun hotspot maka secara otomatis akan terbuat
satu rule simple queue yang baru secara dynamic kemudian kalau user tersebut logout otomoatis rule tersebut juga akan hilang jadi kita bisa melakukan HTB disitu bisa menggunakan priority, limit at, max limit
dan lain-lain dan itu dilakukan secara otomatis bagaimana caranya? yang pertama kita akan mencoba terlebih dahulu pada fitur VPN jadi pada VPN kita bisa melakukan dynamic QoS pada VPN memiliki pengaturan pada menu PPP dan disini terlihat sudah ada dua profile VPN
yang sudah saya buat sebelumnya kita akan mencoba melihat pada profile pertama disini terdapat tab general, protocols dan limits pada tab limits kita akan melakukan dynamic QoS kita akan mencoba membuat yang paling sederhana misalkan kita akan memberikan limit sebesar 10M untuk upload dan download jika sudah ditulikan lalu kita apply kita akan lihat pada menu queue terlihat belum ada queue yang terbuat sekarang kita akan coba jika ada
user VPN yang terkoneksi kita lihat pada tab Active Connections belum ada user yang terkoneksi jika sudah ada yang terkoneksi maka akan terbentuk sebuah simple queue secara dynamic atau terbentuk secara otomatis dan terlihat sudah ada pengaturan untuk Max Limit
sebesar 10M untuk Upload dan Download kita akan coba melakukan variasi lagi kita akan lakukan modifikasi untuk max limit upload dan download tidak boleh sama misalkan untuk upload sebesar 5M
dan download sebesar 10M pada parameter untuk rate limit tertulis RX dan TX parameter ini dilihat dari sisi Router tapi kalau kita melihat dari sisi user maka pada penulisan dari depan adalah upload
dan yang setelahnya adalah download cara penulisannya sama
dengan yang ada pada simple queue angka pertama untuk upload
angka sebelah kanan untuk download jika konfigurasi in saya apply kemudian kita lihat pada menu queue pada menu PPP kita hapus user VPN terlebih dahulu jika terkoneksi kembali user VPNnya kita lihat usernya terkoneksi kembali terdapat queue baru dengan max limit upload 5M dan download 10M karena kita telah mengubah tadi untuk pengaturan Burst dan lain-lain masih kosong karena nanti kita bisa gunakan konfigurasi tersebut dengan cara yang lebih advance jadi untuk rate-limit juga bisa kita lakukan pengaturan secara advance kita bisa lakukan burst, priority, parent dan lain-lain caranya seperti apa? kita akan lihat pada tampilan berikut kalau kita lihat pada gambar berikut penulisan seperti inilah yang harus kita masukkan kedalam rate-limit baris pertama merupakan max limit, kemudian burst dan lain-lain kita lihat baris pertama untuk angka pertama merupakan upload jadi tadi kita sudah membuat sebesar 5M dan 10M angka pertama untuk upload dan setelahnya untuk download susunan seperti ini berlaku untuk semua susunan angka pertama untuk upload dan setelahnya untuk download pada gambar terlihat banyak parameter lain kita akan cek mulai dari depan jadi yang pertama untuk pengaturan max limit kita tadi sudah melakukan max limit kemudian setelahnya untuk Burst limit dan setelahnya lagi merupakan Burst Threshold dan selanjutnya merupakan pengaturan
untuk Burst Time jadi yang pertama untuk max limit
dan 3 setelahnya adalah pengaturan untuk Burst Burst Limit, Burst Threshold dan Burst Time kemudian angka berikutnya untuk pengaturan priority dan angka terakhir untuk pengaturan Limit At angka untuk pengaturannya sudah komplit seperti saat kita membuat full QoS mulai dari max limit, burst kemudian ada priority dan juga ada limit at konfigurasi angka seperti inilah yang bisa kita masukkan kedalam Rate Limit tadi jadi kalau angka ini kita masukkan kedalam Rate Limit bisa kita masukkan semua secara bersamaan mulai dari max limit kemudian burst, priority dan limit at disini saya apply kemudian ada satu hal lagi jika kita ingin menggunakan sistem HTB maka kita harus membuat Parent queue sehingga pada parameter Queue kita bisa menentukan Parent Queue yang akan kita gunakan disini kita belum mempunyai parent queue jadi kita harus membuat terlebih dahulu caranya dengan membuat queue seperti biasa dan saya memberi nama Parent-VPN untuk target saya akan mengisi semua IP yang ada pada target IP pool yang digunakan untuk VPN tersebut disini saya akan menggunakan 172.16.30.0/24 untuk target max limit bisa kita isi dengan total Bandwidth
yang kita miliki misalkan 100M untuk upload
dan 100M untuk download kemudian saya apply disini kita sudah mempunyai satu Parent Queue statik kemudian pada menu queue pada PPP Profile kita akan masukkan Parent Queue tadi kita telah membuat Parent-VPN kemudian untuk pemilihan queue types kita bisa menggunakan apa saja sesuai dengan kebutuhan kita kali ini kita menggunakan default-small kemudian kita apply setelah kita apply
user pada VPN akan saya hapus terlebih dahulu jika sudah terkoneksi kembali maka akan terlihat user VPN masuk lagi disini terlihat user VPN sudah menjadi Child Queue dari Parent Queue yang sudah kita buat tadi ini adalah Parent Queue dan ini adalah Child Queue dan kalau kita lihat disini pada simple queue sudah terisi limit at 2M untuk upload
dan 5M untuk download priority juga sudah terisi
kemudian queue types terisi
Parent Queue juga terisi kemudian konfigurasi untuk Burst juga sudah terisi max limit terisi dan target otomatis adalah pptp-user1 jadi konfigurasi simple queue ini mengikat ke interface tidak hanya mengikat pada IP address akan tetapi dengan interfacenya juga rule simple queue sudah berfungsi untuk rule user VPN jadi kita bisa membuat Max Limit, Burst, Limit At dan Priority kemudian juga pemilihan queue types dan parent queue untuk user VPN kemudian kita lihat untuk konfigurasi hotspot tadi kita sudah buat konfigurasi untuk user VPN untuk konfigurasi hotspot tidak jauh berbeda langkah pertama kita akan buat queue baru untuk menjadi parent queue hotspot untuk target kita isi dengan IP pool yang digunakan untuk hotspot kemudian max limit harus di isi disini kita sudah memiliki satu parent queue statik
untuk hotspot kita masuk ke menu IP
kemudian hotspot masuk ke tab user profiles disiini saya sudah memiliki user profile
yang sudah saya buat sebelumnya cara membuatnya tidak jauh berbeda dengan VPN ada rate limit pada tab General kita masukkan susunan angka seperti tadi pada VPN dan angka-angka ini bisa kita ubah sesuai dengan kebutuhan kita kemudian pada tab queue kita memilih parent yang sudah kita buat tadi disini ada Parent-Hotspot kemudian queue types bisa kita pilih disini untuk kali ini saya memilih hotspot-default kita apply kemudian kalau kita lihat pada menu hotspot jadi kalau ada yang login hotspot bisa kita lihat akan ada tambahan simple queue yang baru untuk user hotspot disini terlihat sudah ada hotspot-user1 sudah tersambung melalui hotspot yang menggunakan IP address 10.5.50.4 kemudian max limit, burst limit sudah terisi sesuai dengan parameter yang sudah kita isi
pada rate limit tadi pada tab Advanced kita lihat
LImit At dan Parent Queue sudah ada Queue Types juga sudah terisi dengan konfigurasi Dynamic QoS seperti ini kita bisa melakukan HTB kita bisa menggunakan Parent Queue
dan banyak hal yang lain sesuai dengan materi QoS yang sudah kita pelajari
pada video-video sebelumnya mulai dari Queue Types, Parent, HTB dan lain-lain untuk konfigurasi Dynamic Queue ini
berfungsi seperti saat melakukan HTB secara manual jadi kita bisa mengkonfigurasi banyak hal jika kalian masih bingung mengenai HTB
bisa dilihat pada video sebelumnya mengenai HTB kemudian mengenai queue types sudah kami buat
video tutorialnya juga silahkan dilihat pada video series mengenai QoS sebelumnya jadi seperti inilah contoh Dynamic Queue
pada VPN dan juga Hotspot kemudian untuk Hotspot misalkan ada user lain yang terkoneksi apakah pengaturannya bisa sama dengan user yang pertama? kita bisa memberi pengaturan yang berbeda untuk setiap user yang terkoneksi dari Hotspot kita akan lihat pada user hospot profile yang kedua disini saya buat Parent-Queue sama Parent-Hotspot kemudian Queue Types juga sama disini kita akan coba mengubah Rate Limit kita akan membuat Rate Limit sebesar
2M untuk download dan 2M untuk upload disini saya tidak menulis lengkap seperti awal tadi karena untuk Max Limit sudah bisa kita gunakan
untuk konfigurasi HTB selama Parent-Queue ada dan sudah terkonfigurasi saya apply disini kita akan coba lihat juka ada user baru yang terkoneksi kita tunggu untuk user hotspot2 terkoneksi kembali disini sudah terlihat ada user hotspot2 yang terkoneksi disini kita lihat user yang terkoneksi membuat simple-queue lagi dengan parameter yang berbeda jadi akan terdapat max limit yang berbeda
mari kita coba buka terlihat konfigurasi Burst tidak ada
karena memang tadi kita tidak buat tapi karena Limit At tidak di atur maka Limit At mengcopy data dari Max Limit parameter Limit At menggunakan pengaturan angka yang sama dengan Max Limit Limit At sebesar 2M
dan pada Max Limit juga 2M kesimpulannya adalah kita bisa memberikan pengaturan kecepatan yang berbeda untuk setiap user hotspot yang terkoneksi hal seperti ini juga bisa kita terapkan pada pengaturan Dynamic Queue pada VPN jadi kalau ada user berbeda yang terkoneksi menggunakan Rate Limit yang berbeda jika user tersebut terkoneksi maka akan membuat simple queue yang berbeda juga jadi kita bisa melakukan pengaturan kecepatan dan juga priority yang berbeda untuk setiap user yang terkoneksi
ke Hotspot maupun ke VPN seperti itulah penjelasan dengan Hotspot dan VPN ada satu fitur lagi yang bisa kita gunakan Dynamic QoS fitur tersebut adalah DHCP dan fitur ini mungkin yang paling banyak
dan sering digunakan karena merupakan konfigurasi jaringan yang paling mudah jadi kita tidak perlu menggunakan security apapun jika kita terhubung melalui Switch, Router atau Wireless maka akan mendapatkan IP address dari DHCP Server kita akan coba membuat pertama kita akan membuat Parent-Queue
untuk DHCP Server kita akan membuat Parent Queue untuk DHCP server kemudian Target kita sesuaikan dengan IP Pool yang digunakan pada DHCP server untuk Max Limit saya akan gunakan 100M
untuk upload dan download kita apply dan sudah terlihat bahwa saya sudah memiliki
Parent-Queue untuk DHCP Server kemudian kita akan memasukkan paramater Rate Limit pada pengaturan DHCP pertama kita akan masuk ke pengaturan DHCP Server terletak pada menu IP kemudian DHCP Server kita masuk ke tab Leases jika sebelumnya kita lakukan pada Profiles untuk DHCP pengaturannya terdapat pada tab Leases pertama kita cari user yang terkoneksi menggunakan DHCP Server terlebih dahulu agar lebih mudah kemudian disini ada satu user yang akan saya ubah menggunakan Rate Limit pertama kita akan klik Make Static bukan Dynamic Leases karena syarat pertama harus menjadi Static Leases kemudian kita buka pengaturan user yang terkoneksi maka akan terlihat IP Address dan MAC Address untuk IP Address kita akan kembalikan
ke pengaturan IP pool kita ubah menjadi dhcp_pool0 ini adalah pengaturan yang saya gunakan
untuk IP Address DHCP Pool kemudian disini ada Rate Limit disinilah tempat kita memasukkan parameter pengaturan untuk Dynamic Queue kita masukkan pengaturan yang sama
dengan yang awal tadi yang didalamnya terdapat pengaturan Max Limit, Burst kemudian Priority dan Limit At kita masukkan pada parameter Rate Limit kemudian kita Apply maka akan muncul satu buah Dynamic Queue tetapi disini tidak masuk kedalam Parent Queue masih berdiri sendiri kenapa queue ini masih berdiri sendiri? karena sebelumnya tadi kita belum menentukan pada Parent mana kita akan memasukkan DHCP ini disini pada RouterOS v6.44 terdapat fitur baru dimana kita bisa
memilih Parent-Queue untuk DHCP pada versi sebelumnya belum ada tetapi fitur ini baru bisa berjalan pada Command Line jadi belum terdapat pada menu di Winbox kita akan buka Command Line kita ketik perintah
ip dhcp-server perintahnya harus masuk ke menu DHCP server
terlebih dahulu kita bisa lihat ada DHCP Server apa saja
yang sudah ada saya mempunyai dua DHCP Server kita akan menggunakan DHCP Server pada LAN karena yang satunya merupakan DHCP Server untuk Hotspot kita akan atur dengan mengetikkan perintah
set dhcp-LAN disini jika kita lihat ada banyak parameter
yang bisa kita tentukan salah satunya adalah Parent-Queue kita bisa memilih menggunakan
Parent-Queue yang mana kita tekan tombol Tab untuk melihat pilihan kita sudah memiliki Parent Queue untuk DHCP saya tekan Enter kemudian disini kita non aktifkan dulu untuk DHCP leases nya kemudian kita aktifkan lagi jika user tersebut terkoneksi kembali menggunakan DHCP Server maka kita akan mendapatkan satu Simple Queue
yang sudah masuk kedalam Parent disini terlihat ada queue yang sudah masuk
kedalam Parent-DHCP jika tadi sebelumnya queue untuk user DHCP
berdiri sendiri maka kali ini queue untuk client DHCP
sudah masuk sebagai Child Queue dapi Parent DHCP Queue yang ini merupakan Parent-DHCP Queue dan yang ini Child Queue jika kita lihat pada konfigurasi Child Queue nya target IP address sudah sesuai dengan IP address yang dibagikan oleh DHCP Server jika IP Address ini berubah konfigurasi Simple Queue pada DHCP User tetap akan melimit sesuai dengan Rate Limit yang kita masukkan kemudian Max Limit dan Burst Limit juga ada pada Tab Advanced LImit At juga ada kemudian Priority dan lain-lain dan yang paling penting yaitu Parent-Queue Parent-DHCP disini juga sudah masuk jadi kita sudah sukses membuat Dynamic Queue
untuk DHCP Server ini ada sedikit clue tadi kita bisa melakukan menggunakan Command Line
(untuk saat ini) mungkin pada versi selanjutnya
sudah ada di menu pada Winbox agar kita lebih mudah melakukan melalui Winbox jadi tidak perlu lagi mengetik pada Command Line jadi hanya itu permasalahan untuk
membuat Dynamic Queue pada DHCP Server saat ini dan saya yakin untuk versi berikutnya pasti akan di Update untuk menambahkan menu pada Winbox untuk memasukkan Parent Queue pada DHCP Server ada beberapa hal lain kalau tadi kita pada pengaturan Dynamic Queue VPN
kita masukkan pada Profile dan untuk Hotspot kita juga memasukkan pada Profile kalau untuk DHCP Server kita melakukan satu persatu
pada setiap user yang terkoneksi jika kita memilih MAC Address tertentu maka kita harus menentukan satu persatu kita belum bisa memasukkan IP berapapun secara otomatis kedalam Dynamic QoS ini jadi kita harus melakukan satu persatu
pada setiap client atau MAC Address karena memang sebenarnya Dynamic QoS ini diperuntukkan bagi user dengan prioritas tinggi dan bukan untuk semua client jadi kalau kita ingin melakukan untuk semua client sebenarnya tidak perlu menggunakan Dynamic QoS karena kita bisa lakukan dengan PCQ maka semua client atau komputer
akan mendapatkan Speed yang sama hanya menggunakan satu rule saja kita melakukan Simple Queue dengan PCQ maka semua client atau komputer akan
mendapatkan Rule yang sama untuk komputer atau client tertentu yang ingin diberikan limit lebih cepat kita bisa lakukan Dynamic QoS dan jangan lupa
untuk menaruh paling atas dari Rule sebelumnya sehingga Rule priority ini akan dijalankan dahulu daripada Rule untuk PCQ sehingga untuk client atau komputer tertentu
akan mendapatkan speed yang lebih daripada yang ditentukan pada PCQ
untuk client yang lain seperti itu petunjuknya kemudian untuk kalian yang ingin mencoba
atau ada pengalaman tertentu mengenai Dynamic QoS bisa tuliskan pada kolom komentar sehingga kit bisa diskusi dan membantu
untuk melakukan implementasi kemudian Share video ini agar lebih banyak lagi yang tahu mengenai
materi video Dynamic QoS ini jangan lupa untuk
Subscribe dan juga klik lonceng supaya kalian mendapatkan notifikasi
jika kami mengupload video terbaru sampai jumpa pada Video selanjutnya

Tuesday, November 19, 2019

Block/unblock aplikasi tertentu

[Kalau hanya buka port 443, maka] hanya membypass koneksi WhatsApp untuk pesan tulisan saja. Pesan media yang berbentuk gambar dan video tetap terblokir
Sumber: Bypass WhatsApp Pada Hotspot Mikrotik 20 Agustus 2019

Wednesday, November 6, 2019

Multi-Terr related

With the release of MT4, we have opted for Hybrid technology, combining desktop applications with web tools. Online access is a great way to facilitate communication between publishers and congregations, but since unexpected events/unforeseen occurrence can overtake us all (Eccl. 9:11), we wanted to make sure that your congregation would be able to continue managing its territories in the unlikely event that the web server would be unavailable, or that the situation or laws in your country regarding online data storage would change. The desktop part of the application and built-in functions allows you to protect your information.
---

Evaluation result:
QR code brings you to multi-terr website, not google map (unusable to get direction to location)
---

Can we upload territory assignment history ?
....

House-to-house record management ?
...

Can we have secondary login for assistant ?
...

Sunday, November 3, 2019

Transcribing video/audio in language not supported by Youtube automatic captioning

aka. speech to text

If you do not want to use secondary device (eg. smartphone) as playback device, then use virtual audio cable such as Virtual Audio Cable (it has trial sound/noise added?) or VB Audio VoiceMeter
Then Set "virtual audio driver" as Default "playback" AND "recording" device

Then use Google Docs' "Voice Typing" feature (downside: browser page must stay opened/focused during playback/transcribing process) or speech-to-text online services (Google search keyword: free|unlimited speech to text|api language|indonesia)
One that has been tested OK: Voice Notepad

Thursday, September 12, 2019

Convert video to GIF

(Kawping) How to Make a GIF from YouTube Video 24 NOVEMBER 2018
Kapwing supports any video that is shorter than 30 mins and smaller than 300 MB.